Oleh: Anni Saun Nafingah
Memutuskan untuk menuntut ilmu di pondok pesantren tentu merupakan suatu hal yang berat. Ya, karena harus jauh dari orang tua, keluarga, dan sanak saudara. Waktu pun banyak dihabiskan untuk mengaji Al-Qur’an ataupun mempelajari kitab kuning.
Jelas bahwa waktu untuk bermain ataupun berkumpul dengan teman yang ada di kampung menjadi berkurang. Lalu, sering muncul pertanyaan kenapa harus mondok? Jawabannya tentu sangat mudah ditebak yaitu karena pondok pesantren merupakan tempat menuntut ilmu yang paling baik.
Berbagai alasan mengapa orang tua memilih memasukkan anaknya ke pondok pesantren pun cukup banyak dan mungkin jarang disadari. Penasaran apa saja alasannya? Simak ulasan menariknya berikut ini:
Kemandirian seseorang tidak hanya bisa diajarkan di rumah saja, melainkan juga melalui pondok pesantren. Hidup jauh dari orang tua, akan membuat anak mau tidak mau harus bisa mandiri dalam segala hal, termasuk mencuci baju sendiri, merapikan tempat tidur sendiri, membersihkan kamar, dan lainnya.
Kebiasaan yang terlihat sepele tersebut memang harus dibudayakan untuk anak-anak supaya bisa sedikit meringankan pekerjaan orang tua di rumah. Mandiri sejak dini akan membuat anak tidak mudah bergantung dengan orang lain sehingga patut digalakkan.
Sudah menjadi hal yang umum jika tujuan memondokkan anak karena agar bisa memperdalam ilmu agama. Pondok pesantren merupakan tempat belajar agama yang terbaik karena tidak hanya diajarkan mengenai teori saja melainkan juga prakteknya secara langsung.
Belajar di pondok pesantren pun tidak melulu harus dengan ustadz ataupun pak kyai karena bersama teman pun bisa dijadikan partner belajar. Metode belajar dengan cara diskusi pun sangat efektif agar materi lebih bisa bertahan lama di otak.
Ketika masuk pondok pesantren, tentu akan ada banyak sekali orang yang berasal dari berbagai daerah. Alasan kenapa harus mondok ini pun sering dipakai untuk memperluas relasi di seluruh penjuru negeri. Biasanya yang mondok di tempat tersebut tidak hanya dari wilayah setempat saja melainkan luar provinsi.
Keuntungan yang jarang disadari ketika memiliki teman dari luar daerah adalah bisa mengerti bahasa daerahnya, mencicipi makanan khasnya, dan tahu budayanya. Memperbanyak teman pun sangat dianjurkan dalam agama islam.
Agar bisa bermanfaat untuk orang lain, memang bisa dilakukan di mana saja tidak harus di pondok pesantren saja. Namun, tentu saja berbuat baik di pondok pesantren ada berkah tersendiri yang akan didapatkan oleh santri.
Terdapat banyak sekali aktivitas yang bisa dilakukan dan bermanfaat untuk orang lain seperti menjadi abdi dalem yang patuh terhadap kyai. Seorang santri yang mahir menyetir pun bisa menjadi supir kyai. Apabila tidak memiliki keahlian khusus, bisa juga membantu di bagian dapur, dan lainnya.
Rasa tanggung jawab memang tidak bisa muncul dengan sendirinya, melainkan harus dibentuk terlebih dahulu. Apabila anak dibiarkan saja di rumah, maka akan sulit untuk belajar tanggung jawab karena masih mengandalkan kedua orang tuanya.
Memang akan lebih baik jika anak dibiarkan untuk merantau dan tinggal jauh dari orang tua. Dengan begitu sang anak bisa belajar untuk tanggung jawab untuk mengurus dirinya sendiri dan juga belajar tanggung jawab dengan apa yang telah diamanahkan kepadanya.
Hidup di pondok tidak bisa seorang diri dan suasana akan selalu ramai kecuali jika sudah terlelap. Kebersamaan di pondok memang sangat terasa karena satu kamarnya saja berisi puluhan orang. Setiap hari tidur bersama, makan bersama menggunakan nampan, dan ngaji pun bersama.
Dampak positif dari adanya kebersamaan inilah yang menjadi alasan harus mondok. Jelas bahwa rasa peduli dan menyayangi akan tumbuh antara santri satu dengan yang lain. Hal tersebut juga bisa selaras dengan ilmu sosial dimana sejatinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan saling membutuhkan.
Pondok pesantren bukanlah tempat untuk bersenang-senang karena banyak kegiatan positif yang sebaiknya ditekuni selagi masih bisa di pondok. Bermain gadget, liburan, belanja, dan lainnya harus dikesampingkan terlebih dahulu demi menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh.
Selama di pondok, santri akan diajarkan untuk prihatin dalam segala aspek, mulai dari makan seadanya, mandi harus antri, waktu tidur berkurang, dan lainnya. Namun, percayalah bahwa kesederhanaan yang ada di pondok akan membuat santri lebih bersyukur karena masih banyak yang merasa kekurangan.
Ketika memang sudah tidak memiliki uang lagi di pondok sebab telat kiriman, tak perlu khawatir karena masih ada banyak teman yang akan siap membantu. Makan bersama mereka tanpa harus membayar pun kerap kali terjadi karena rasa persaudaraan yang begitu kuat.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pondok pesantren merupakan tempat yang baik dan mustajab untuk berdoa. Setiap harinya ada santri yang mengaji kitab ataupun menderas Al-Qur’an sehingga menjadikan tempat ini begitu berkah.
Banyak sekali do’a yang terkabul selama masih di pondok dan tak sedikit juga cerita mengenai orang tua yang rezekinya mengalir deras ketika anaknya belajar di pondok. Tak heran jika sampai saat ini pondok pesantren semakin banyak saja santrinya.
Sopan santun tentu sudah diajarkan oleh orang tua ketika di rumah. Namun, tak semua anak bisa menurut dengan begitu saja. Pondok pesantren bisa dijadikan sebagai tempat yang baik untuk mendidik anak agar memiliki sopan santun dengan orang lain.
Tempat yang baik ini pun senantiasa mengajarkan kepada santrinya untuk menunduk ketika pak kyai berjalan di depannya, mencium tangan ketika salim, dan lainnya. Mau tidak mau santri yang tadinya enggan untuk belajar sopan santun pun harus mengikuti tradisi yang sudah membudaya tersebut.
Setiap orang memiliki waktu yang sama setiap harinya yaitu 24 jam. Poin menarik yang harus disikapi dengan baik adalah untuk apa waktu yang sudah diberikan tersebut? dijamin waktu yang dimiliki pun akan sangat bermanfaat ketika hidup di pondok pesantren.
Terdapat jadwal tersendiri yang sudah dirancang di pondok pesantren agar santri tidak banyak rebahan ataupun tidur. Apabila pondok tersebut disertai dengan sekolah, maka seorang santri harus bisa membagi waktu dengan baik untuk sekolah dan mengaji.
Tentu saja bukan hal yang mudah untuk membagi-bagi waktu tersebut, namun seiring dengan waktu pasti akan mulai terbiasa. Pembagian waktu yang teratur ini pun bisa diterapkan di rumah ketika sudah boyong dari pondok pesantren sehingga mampu membangun karakter yang baik.
Alasan kenapa harus mondok di atas pun memang sangat real dan banyak yang bisa merasakan dampak positifnya. Pondok pesantren bukanlah sebuah penjara, namun tempat suci yang membuat kita belajar banyak mengenai arti kehidupan yang sesungguhnya. Jadi, kapan mau mulai mondok?
Semakin tumbuhnya Pondok Pesantren di Indonesia merupakan angin segar dan kabar gembira bagi ummat Islam Indonesia agar lebih mempertimbangkan lagi terhadap masa depan anak yang saat ini lingkungan sekitar semakin tidak tahu arah. Pesantren adalah salah satu tonggak kebangkitan dan kemajuan ummat Islam. Tidak akan menyesal bagi orang tua yang merelakan dan mengikhlaskan anak untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren. Banyak sekali manfaat yang akan didapat ketika kita berani dan mau untuk memberikan pendidikan kepada anak di Pesantren.
Berikut 5 alasan penting memasukkan anak ke pesantren :
Menjadikan anak mandiri adalah kewajiban orangtua. Agar nanti ketika anak sudah dewasa dan berada di dunia kerja, anak siap atas segala hal dan keadaan yang akan dihadapi dikemudian hari. Mengajarkan anak untuk mandiri adalah salah satu cara orang tua untuk mendidik agar si anak tidak selalu bergantung kepafda orangtua atau orang disekitarnya. Hal ini berarti kewajiban orang tua adalah menjadikan anak untuk lebih mandiri.
Melatih anak untuk mandiri, pesantren memberikan pendidikan agar semua santri memiliki jiwa mandiri. Karena di Pesantren tidak ada orangtua dan orang terdekatnya maka santri harus bisa bertahan hidup dibawah aturan yang ada di pesantren. Dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi para santri melakukannya secara pribadi dan mandiri.
Yang biasanya ketika dirumah semua sudah tersedia dan dibantu orangtua dalam menyelesaikan suatu kegiatan pribadi, di Pesantren santri benar-benar diajarkan untuk hidup mandiri dan dibekali pengetahuan cara menjadi anak yang bertanggung jawab untuk dirinya sendiri.
Tidak bisa dipungkiri dizaman yang semakin maju dan kompleks ini banyak orangtua yang suami maupun istri sama-sama bekerja untuk membiayai kehidupan rumah tangganya, tidak terkecuali untuk membiayai kehidupan dan pendidikan anak tercinta. Apalagi saat ini lingkungan rumah yang memiliki nilai negatif sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak.
Dengan memasukkan anak ke Pesantren adalah pilihan yang tepat dan cermat bagi orangtua yang benar-benar memperhatikan pendidikan dan pertumbuhan anak tercinta. Memasukkan anak ke Pesantren juga membuat orangtua tenang karena di pesantren selalu di awasi 24 jam oleh para pengurus pesantren. Diawasi dengan kasih sayang dan diajari hal-hal yang baik untuk perkembangan akhlak dan adab anak. Hal ini yang menjadikan orang tua semakin tenang dirumah dan lebih fokus untuk bekerja agar anak tetap mempunyai pendidikan yang layak serta mempunyai pribadi yang baik.
Saat ini permasalahan dunia sangat kompleks. Maka wajib bagi kita untuk mengetahui solusi dari masalah dan kebingungan kita terhadap hal yang berkaitan dengan hukum agama. Agama Islam memberikan solusi disegala lini kehidupan yang tentunya semua didasari dengan dalil, baik dari Al-Qur’an maupun hadist.
Pesantren sendiri memberikan solusi itu yakni mencetak santri-santri yang berkompeten dalam permasalahan agama. Sehingga siap turun langsung ke masyarakat dengan bekal yang diberikan pesantren. Harapannya memberikan pencerahan dan solusi terhadap permasalahan masyarakat yang tentunya dengan landasan agama dan dalil yang kuat.
Belajar agama bukan berarti bisa menggurui mereka yang kurang paham terhadap agama, justru saling belajar dan berbagi ilmu pengetahuan tentang agama. Merangkul mereka yang kurang paham agama untuk diajak belajar agama dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam agar hidup lebih terarah kejalan yang diridhoi Allah SWT.
Kita tahu bawah dalam kehidupan kita tidak terlepas dari campur tangan orang lain, kita hidup pasti akan membutuhkan bantuan orang lain, kita hidup selalu berhubungan dari manusia satu dengan yang lain. Adanya kerukunan, kekompakan, dan kebersamaan dalam masyarakat merupakan cara mendewasakan kita agar bisa lebih bijak lagi. Terutama kaitannya dalam permasalahan masyarakat yang harus diselesaikan dengan bijak dan baik.
Ketika anak dipesantren, mereka bertemu dengan teman dari berbagai daerah, dengan berbagai sifat dan kepribadian yang berbeda. Kemudian mereka dijadikan satu agar terjadi proses sosialisasi dalam bermasyarakat yang berskala kecil. Diajarkan cara menghormati dan menghargai setiap pendapat orang lain, diajarkan saling bergotong royong membantu teman yang kesulitan dan menciptakan kedamaian serta kerukunan dalam hidup dan bersosial. Itulah salah satu pendidikan yang akan diajarkan oleh pesantren yakni bagaimana bersosialisasi dengan orang lain.
Saat ini tekhnologi mengalami kemajuan, globalisasi mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin, mendekatkan yang jauh, memudahkan orang dalam kehidupan. Kemajuan tekhnologi memberikan dampak positif yang luar biasa hebatnya. Namun dari dampak positif tersebut tidak akan terlepas dari adanya dampak negatif juga. Apalagi tentang bagaimana berkehidupan dan bermasyarakat seseorang. Sejatinya semakin lama konten atau tayangan di media sosial juga memberikan pengaruh buruk seseorang dan lingkungan.
Untuk menghindari hal-hal negatif tersebut, sudah waktunya orangtua untuk berfikir demi kemajuan dan kesuksesan masa depan anaknya. Dengan memutuskan untuk memberikan pendidikan di pesantren merupakan solusi yang tepat karena di dalam pesantren memberikan energi positif dan lingkungan positif. Sehingga memberikan dampak positif untuk santri yang ada dipesantren. Terutama masalah akhlak dan adab yang sampai saat ini bangsa kita masih jauh dari adab. Maraknya anak muda yang slah dalam bergaul, dan kurangnya bekal agama karena dikalahkan dengan hal negatif dari kemajuan tekhnologi. Pesntren saat ini tidak hanya melulu belajar mengaji, banyak saat ini pesantren yang mulai memikirkan pendidikan dan pngetahuan umum untuk santri agar tidak tertinggal dengan pendidikan di sekolah umum lainnya.
Semoga hal ini dapat menjadi pertimbangan bagi orangtua agar ikhlas dan percaya diri untuk memberikan pendidikan anak nya dipesantren. Kita harus yakin bahwa dengan mempelajari ilmu agama dapat menyelamatkan anak dan orangtua di dunia dan di akhira. Kita harus yakin bahwa ketika kita mengejar akhirat maka dunia akan mengikuti, dan tentunya kesuksesan akan diraih di dunia dan di akhirat. Aamiin